Iklan KFC di harian Kompas Selasa, 29 Oktober 2013
Belakangan ini saya tertarik mengamati iklan-iklan KFC. Hal pertama yang bikin tertarik, sekitar satu tahun lalu mereka meluncurkan website barunya kfcku.com. Tak hanya itu, mereka meluncurkan slogan baru “Terus BerINOVASI”. Seiring dengan diluncurkannya slogan baru, mereka terus berinovasi dengan meluncurkan hampir satu produk baru setiap bulannya.
Ini menarik, sebab meskipun mereka telah memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia (coba deh kalau pergi ke suatu tempat yang belum dikenal dan lapar, biasanya yang dicari adalah fastfood semacam KFC!), mereka tetap melakukan perubahan. (Mungkin) salah satu pemicunya hal sepele: ayam goreng tepung mirip KFC di pinggir jalan.
Cobalah tengok, rasa ayam goreng tepung di pinggir jalan sudah mulai menyamai ayam KFC. Meskipun rasanya baru sekedar mirip, namun masyarakat mulai berpikir dua kali untuk jajan di KFC. Faktor daya beli masyarakat yang menurun karena harga barang naik, rasa ayam goreng tepung pinggir jalan yang enggak kalah enak, plus toko ayam pinggir jalan yang dekat dengan rumah atau kosan, menyebabkan masyarakat lebih memilih ayam goreng pinggir jalan.
Kalau masyarakat sudah tidak tertarik lagi dengan KFC, restoran bikinan Kolonel Sanders ini akan hengkang dari Indonesia.
Tapi mereka tidak mau menyerah pada keadaan. KFC juga cerdas, tidak seperti sopir taksi di beberapa daerah yang menolak kedatangan Blue Bird. Mereka berinovasi.
Seperti ujaran Albert Einstein,
“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.”
KFC bukannya melihat pedagang ayam di pinggir jalan sebagai hambatan, justru membiarkannya. KFC tidak menuduh pedagang ayam mencuri resep rahasia yang telah disimpan bertahun-tahun. Mungkin karena menurut KFC, pedagang ini juga berjasa mengurangi angka pengangguran.
Hebat, lho. Dengan begitu, KFC menawarkan banyak produk ke masyarakat. Masyarakat enggak bosan lagi dengan kuliner yang hanya ayam doang. Benefit lainnya, KFC (bisa jadi) tetap mendapatkan hati di masyarakat Indonesia.
Ini keren, lho. Saya jadi ingat ujaran orang tua saya. Dulu, saya dapat nilai jelek di suatu mata pelajaran. Kemudian, orang tua memarahi saya. Saya membela diri dengan mengatakan, itu salah guru saya! Dia mengajarnya tidak benar! Saya tidak dapat mengerti apa yang dia ajarkan!
Eh, saya malah dimarahi balik. Jangan menyalahkan keadaan, kamulah yang harus berubah!
******
PS: saya bukan karyawan KFC, bukan pula pelanggan setia KFC. Saya enggak dibayar apa-apa oleh KFC. Hanya tertarik saja dengan fenomena inovasi yang digencar-gencarkan oleh KFC.