Belakangan ini saya dan Aga berjualan stiker Universitas Indonesia. Habisnya, sejauh ini belum ada stiker UI yang keren seperti buatan institut sebelah. Gemes aja gitu. Dengan font yang luar biasa ditambah beberapa bumbu dari Aga, jadilah satu desain stiker yang lain dari yang sudah ada.
Kembali ke jualan stiker. Ada hal menarik yang perlu diperhatikan saat berjualan: pembeli kita sesungguhnya senang memberi.
Saya menjual stiker ini dengan 2 harga: harga yang pertama 20 ribu rupiah, dan yang kedua 12 ribu rupiah. Skema penjualannya juga tiga opsi:
1. Harga 12 ribu rupiah dan lebih murah jika membeli banyak,
2. Harga 20 ribu rupiah dengan embel-embel “desain baru dan menarik,”
3. Harga 20 ribu rupiah dengan janji bahwa sebagian dari hasil penjualan akan disumbangkan ke Sekolah Master.
Dari ketiga skema itu, hasil penjualan opsi 1 hanya 1 lembar dalam 3 hari terakhir; opsi 2 laku 5 lembar dalam waktu 2 jam; dan opsi 3 laku 2 lembar dalam waktu 10 menit.
Wow! Sebagai gambaran, teman-teman saya menjual stiker sejenis (kami menjadi produsen, teman-teman sebagai reseller) seharga 20 ribu rupiah tanpa embel-embel Sekolah Master. Tetapi ketika dijual 12 ribu rupiah, tidak ada yang melirik. Bahkan yang ada justru menawar. Padahal sebagian hasil penjualan dari semua opsi tersebut akan digunakan untuk menyumbang Sekolah Master!
Ngomong-ngomong, saya sudah beberapa kali berjualan benda non-komoditas dengan janji sebagian dari hasil penjualan akan disumbangkan untuk kegiatan sosial. Hasilnya memang selalu lebih laris ketimbang yang hanya sekedar jualan saja.
Mungkin ada baiknya pembaca yang berniat jualan, menjanjikan kepada pembeli bahwa sebagian hasilnya disumbangkan untuk kegiatan sosial. Hitung-hitung beramal, dan membantu sesama.